Social Icons

Senin, 16 Juli 2012

INSOMNIA (kesulitan tidur)

INSOMNIA (kesulitan tidur)


Kata ‘Insomnia’ sudah menjadi kata yang lumrah di kehidupan sehari-hari, bahkan di media social kata ini sangat sering di gunakan para remaja untuk menandakan kalo mereka sedang susah tidur pada malam hari. Namun, tidak semua gangguan tidur dikatakan insomnia. 

Insomnia belum dikatakan serius jika gangguan tidur itu dialami kurang dari sepuluh hari karena bisa jadi hanya gangguan tidur insidental. Seseorang dikatakan mengalami insomnia, saat tiga kali dalam seminggu mengalami sulit tidur yang berulang. Gangguan tidur disebabkan perubahan hormon melatonin yang mampu mengubah sistem tubuh. Hormon melatonin yang dikeluarkan kelenjar pineal adalah jam alami bagi tubuh.



Hormon ini mulai meningkat produksinya di tubuh pada malam hari. Kehadiran hormon melatonin di dalam tubuh akan memerintahkan tubuh istirahat. Hasilnya, tubuh akan mengantuk, sedangkan saat siang hari, hormon berkurang. Gangguan pada sistem limbik dipengaruhi oleh kelenjar endokrin dalam tubuh. Kelenjar endokrin ini memengaruhi kinerja hormonal seperti estrogen dan testosteron.  



Untuk itu, perempuan yang mengalami menopause rentan mengalami insomnia. Perempuan yang memasuki masa menopause biasanya rentan mengalami depresi. Mereka cenderung mengalami depresi akibat perubahan hormonal. Karena itu mereka rentan mengalami insomnia. 


Apa itu Insomnia
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.


Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur, hal ini adalah masalah tidur yang umum dialami banyak orang. Jika ini terjadi, orang merasa lelah dan sering khawatir tidak mendapat tidur yang cukup. Sebagai konsekuensinya, insomnia sering menganggu kehidupan sehari-hari. 


Jenis dan Kelompok Insomnia
Insomnia terbagi menjadi dua kelompok :
  • Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian
  • Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat
Jenis Insomnia :
  1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja.
  2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.
  3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu
Gejala
Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan.
Insomnia bisa dialami dengan berbagai cara:
  • Sulit untuk tidur
  • Tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk tetap tidur (sering bangun)
  • Bangun terlalu awal
Kesulitan tidur hanyalah satu dari beberapa gejala insomnia. Gejala yang dialami waktu siang hari adalah:
  • Mengantuk
  • Resah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit mengingat
  • Gampang tersinggung
Penyebab
Ada banyak hal yang dapat yang menjadi pemicu penyebab insomnia dan efeknya pun juga beragam tergantung kebiasaan orang yang mengalami gangguan susah tidur namun tidak semua yang mengalami gangguan tidur dapat dikategorikan sebagai insomnia. Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. 


Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan. Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah. 


Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali. Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi. 


Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
- jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat)
- bekerja pada malam hari
- sering berubah-ubah jam kerja
- penggunaan alkohol yang berlebihan
- efek samping obat (kadang-kadang)
- kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer). 


Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan insomnia pada beberapa orang:
  • higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka, dll?)
  • kekhawatiran tidak dapat tidur
  • mengkonsumsi caffein secara berlebihan
  • minum alkohol sebelum tidur
  • merokok sebelum tidur
  • tidur siang/sore yang berlebihan
  • jadwal tidur/bangun yang tidak teratur 
Pengobatan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia. Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres.Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Pengobatan insomnia biasanya dimulai dengan:
  • Menghilangkan kebiasaan (pindah tempat tidur, memakai tempat tidur hanya untuk tidur, dll).
 Jika tidak berhasil dapat diberikan obat golongan hipnotik (harus konsultasi dengan psikiater).


Read more: http://karangjati008.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iGoogle